Manajement Proyek
Apa itu Manajemen Proyek ? – Pada pembahasan ini akan dipaparkan hal-hal penting yang berkaitan dengan manajemen proyek. Tentunya pembahasan ini tidaklah terlalu mendetail, namun dengan gambaran yang singkat dan padat ini, diharapkan para pembaca sekalian bisa mempunyai gambaran tentang apa yang dimaksud dengan manajemen proyek, serta hal-hal apa saja yang perlu diketahui menyangkut manajemenproyek. Disamping itu pula, dengan pembahasan ini, diharapkan para pembaca sekalian bisa mendalami atau belajar lebih jauh lagi tentang manajemen proyek.
Definisi Manajemen Proyek
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang manajemen proyek:
PMBOK (Project Management Body of Knowledge) sebagaimana yang didefinisikan oleh Project Management Institute-PMI mendefinisikan bahwa:
“Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet project requirements.”
Terjemahan bebasnya kurang lebih:
“Manajemen proyek adalah aplikasi atai implementasi dari pengetahuan, ketrampilan, perangkat dan teknik pada suatu aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan suatu proyek.”
PRINCE2 project management methodology: “The planning, monitoring and control of all aspects of the project and the motivation of all those involved in it achieve the project objectives on time and to the specified cost, quality and performance.”
Terjemahan bebasnya kurang lebih:
“Perencanaan, pemantauan dan pengontrolan terhadap semua aspek yang terdapat dalam sebuah proyek, serta motivasi yang ada didalamnya untuk mencapai tujuan proyek dengan waktu, biaya, kualitas dan performansi yang telah ditentukan”.
DIN 69901 (Deutsches Institute fur Normung-German Organization for Standardization): “Project management is the complete set of tasks, techniques, tools applied during project execution”.
Terjemahan bebasnya kurang lebih:
Manajemen proyek adalah sekumpulan lengkap penugasan/pekerjaan, teknik, serta perangkat yang diaplikasikan selama eksekusi atau pelaksanaan proyek.
Manajemen proyek bisa juga diartikan secara bebas sebagai ilmu dan seni berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu: lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta memenuhi keinginan para stakeholder.
Pada prinsipnya manajemen proyek adalah:
Penerapan, pengetahuan, ketrampilan, ‘tools and techniques’ (perangkat/alat bantu dan teknik-teknik) pada aktivitas-aktivitas proyek agar persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-proses manajemen proyek dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu:
1. Proses inisiasi (intiation process).
2. Proses perencanaan (planning process).
3. Proses pelaksanaan (executing process).
4. Proses pengontrolan (controlling process).
5. Proses penutupan (closing process).
Kerangka Kerja/Framework Manajemen Proyek
Berikut ini adalah framework atau kerangka kerja manajemen proyek yang digambarkan dalam bentuk diagram.
Keterangan gambar:
- Stakeholder mempunyai proyek
- Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek (Project Manager).
- Manajer Proyek mengelola atau memanage proyek tersebut.
- Pengelolaan proyek meliputi: scope management, time management, cost management, quality management, human resource management, communication management, risk management, procurement management dan diintegrasikan melalui project integration management (project management knowledge area).
- Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area tersebut untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.
Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek
Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya manajemen proyek antara lain adalah:
- Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.
- Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumberdaya dan waktu yang telah ditentukan.
- Meningkatkan kualitas.
- Meningkatkan produktifitas.
- Bisa menekan resiko yang timbul sekecil mungkin.
- Koordinasi internal yang lebih baik.
- Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.
Tiga Faktor Pembatas
Pada bagian ini akan dibahas mengenai 3 faktor pembatas di dalam lingkup manajemen proyek, yaitu meliputi:
- Scope atau ruang lingkup.
- Time atau waktu.
- Cost atau biaya.
Scope atau ruang lingkup proyek pada intinya adalah membahas jenis dan batasan-batasan yang ada pada sebuah proyek. Sejauh mana batasan-batasan atau ruang lingkup suatu proyek ditentukan. Ruang lingkup atau batasan proyek sangatlah diperlukan dalam suatu proyek, karena hal ini akan memberi dampak pada faktor-faktor proyek yang lainnya, terutama yang menyangkut biaya dan waktu pengerjaan proyek. Semakin besar scope atau ruang lingkup suatu proyek tersebut, maka secara umum akan makin bertambah pula waktu pengerjaan, ini tentunya berdampak pada bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan.
Time atau waktu, adalah salah satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat-saat yang memang sangat krusial. Terkadang suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada membengkaknya biaya.
Cost atau biaya, adalah salah satu faktor atau komponen utama proyek. Pada intinya faktor biaya atau cost ini adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek. Faktor biaya ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu faktor scope dan faktor time. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka akan semakin besar pula biaya suatu proyek.
Berikut ini digambarkan keterkatian antara ketiga faktor pembatas atau triple constraint (scope, time & cost), serta kaitannya terhadap kualitas suatu target.
Optimasi triple constraint (scope, time & cost) sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan dalam mencapai sebuah target. Untuk mencapai kualitas dari sebuah target tertentu, maka setting atau optimasi ketiga komponen tersebut sangatlah diperlukan. Triple constraint + quality factor = quadruple constraint.
Teknik dan Metode Manajemen Proyek
Berikut ini adalah beberapa metode manajemen proyek:
- PERT charts.
- Gantt charts.
- Event Chain Diagrams.
- Run charts.
- Project Cycle Optimisation.
- Dan lain-lain.
Di antara metode-metode yang ada, metode Pert Chart dan metode Gantt Chart-lah yang paling banyak digunakan. Sedangkan software untuk mengelola proyek, untuk lingkungan Indonesia, yang sering dijumpai atau banyak digunakan adalah Microsoft Project. Di dalam Software Microsoft Project, kedua metode manajemen proyek ini (Pert Chart dan Gantt Chart) sudah terdapat di dalamnya.
Karena sifatnya yang cukup teoritis dan juga faktor kompleksitas tentang pembahasan teknik dan metode manajemen proyek, maka perlu kajian khusus mengenai hal ini. Pembahasan tentang materi ini tentunya perlu dibahas dalam pembahasan tersendiri (yaitu topik-topik tingkat lanjut manajemen proyek). Dalam pembahasan ini akan diterangkan tinjauan implementasi secara langsung (praktik di lapangan).
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan
dalam model kematangan kemapuan Manajemen proyek manusia (a people management capability maturity model/ PM-CMM) yang brfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan maslah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen proyek, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier.
Dasar-Dasar Organisasional
Organisasi adalah sistem yang saling mempngaruhi dan salaing bekerja sama antara orang yang satu dngan orang yang lain dalam suatu kelompok untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi merupakan sistem
maka terdiri dari beberapa elemen Manajemen proyek yaitu :
1. orang, dalam organisasi harus ada sekelompok orng yang bekerja dan salah
satunya ada yang memimpin organisasi tersebut.
2. tujuan, dalam organisasi harus ada tujuan yang harus dicapai, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
3. posisi, setip orng yang ada dalam suatu organisasi akan menmpati posisi atau
kedudukannya masing-masing.
4. pekerjaan, setiap orang yang ada dalam organisasi tersbut mempunyai pekerjaan
(job) masing-masing sesuai dengan posisinya.
5. teknologi, untuk mencapai tujan orgnisasi membutuhkan teknologi untuk
membantu dalam pengolahan data menjadi suatu informasi.
6. struktur, struktur organisasi merupakan pola yang mengatur pelaksanaan pekerjaan
dan hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut.
7. lingkungan luar, merpakan elemen yang sangat penting dan akan mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi, misalnya adanya kebijakan pemerintah tentang
organisasi.
Prinsip-prinsip organisasi adalah nlai-nilai yang digunakan sebagai landasan kerja
bagi setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan
tujuan yang telah disepakati. Prinsip-prinsp yang ada dalam organisasi meliputi :
1. tujuan orgnisasi yang jelas
2. tugas yang dilakukan harus jelas
3. pembagian tugas yang adil
4. penempatan posisi yang tepat
5. adanya koordinasi dan integrasi
Manajemen proyek dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat keputusan
manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen tingkat
menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat atas
(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan semuanya
bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen proyek tingkat bawah (operasional)
- Manajer operasional membuat keputusan berdasarkan aturan-aturan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan menghasilkan hal-hal yang dapat diprediksikan bila
diterapkan dengan benar.
Manajemen proyek tingkat menengah
- Manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka pendek dan
mengontrol keputusan-keputusan tentang bagaimana sumberdaya bisa
dialokasikan dengan baik
Manajemen proyek tingkat atas (strategik)
- Manajer strategik membuat keputusan-keputusan yang akan membimbing
manajer operasional dan manajer tingkat menengah.
Ada tiga garis besar yang dibahas dalam manajemen proyek untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang. Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.
2. Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek, yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
3. Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
Manajemen Proyek
Tugas Kuliah kelas 12.4C.13
Pages
Wednesday, April 25, 2012
Nama : Mukki Fajar Febiawan NIM : 18100939
Nama: Mochamad Firdaus Nim: 18100749
Manajemen Proyek
KLAIM KETERLAMBATAN
PENGERTIAN PENUNDAAN (DELAY)
Dalam perkara claim kontruksi , pengertian penundaan (delay) adalah sebagaian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda atau tidak dapat diselesaikan tetap sesuai jadual yang telah direncanakan. Terjadinya penundaan (delay) dapat disebabkan oleh kontraktor atau faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap proyek kontruksi. Delay dapat juga disebabkan oleh pemilik (owners), perencana (desaigner), kontraktor utama, subkontraktor, pemasuk (supplier), serikat pekerja (labour unions), perusahaan fasilitas (PLN, PDAM, TELKOM). Dan organisasi lain yang ambil bagian dalam proses konstruksi .
Berbagai hal dapat terjadi dalam proyek konstruksi yang dapat menyebabkan bertambahnya durasi kontruksi, shingga penyelesaian proyek menjadi terlambat penyebab umum yang sering terjadi adalah terjadinya perbadaan kondisi lokasi (deffering site condition), perubahan desain , pengaruh cuaca, tidak terpenuhinya kebutuhan pekerja, material atau peralatan, kesalahan perencanaan atau spesifikasi, pengaruh keterlibatan pemilik peroyek. Pengaruh penundaan (delay) yang terjadi tidak hanya menyebabkan meningkatnya durasi kegiatan, tetapi akan berpengaruh terhadap meningkatnya biaya konstruksi.
Schedule proyek berperan penting dalam pengelolaan proyek konstruksi terutama untuk kepentingan dalam konstruksi. Penundaan (delay) kegiatan dalam proyek dapat diidentifikasi, didenifisikan dan digambarkan dengan jelas melalui media schedule. Dengan memasukan data lapangan kedalam program aplikasi komputer (Primavera, NS-project, Time Line, Artemis, Suretrack, Dll), maka dapat dihasilkan pengaruh-pengaruh penundaan dalam peroyek konstruksi terutama terpengaruh nya waktu penyelesain proyek. Keadaan ini juga dapat memperlihatkan pengaruh penundaan (delay) yang akan terjadi pada waktu mendatang, sehingga pihak pengelola proyek dapat mengantisipasi seoptimal mungkin,
Jenis-Jenis penundaan (delay)
Penundaan dalam proyek konstruksi dapat digolongkan menjadi 2
(dua) kelompok, yaitu:
- Excusable delay
- Nonexcusable delay
Sedangkan excusable delay sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) compensable delay & noncompensable delay,
Manajemen Proyek dan Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI).
Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI) adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mengelola sumber daya (manusia, data, anggaran) untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukan. Apa maksud dari mencapai suatu tujuan yang ditentukan? Maksudnya ialah suatu proyek yang dimanajemen sedemikian rupa agar sesuai dengan anggaran, keinginan konsumen, sesuai jadwal, dll. Hal itulah yang menjadi dasar dari manajemen sistem informasi tersebut.
Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI) bisa juga diartikan sebagai langkah-langkah yang diperlukan dalam sebuah pembuatan proyek sistem informasi untuk mencapai suatu tujuan yang tadi. Berikut beberapa hal yang dijadikan tujuan dalam hal manajemen sistem informasi:
1. Mutu
2. Biaya
3. Waktu
Jika seorang konsumen memiliki biaya rendah, maka proyek manajer bisa menyesuaikan mutu dengan anggaran yang ada. Jika konsumen menginginkan pembuatan proyek cepat, maka konsumen harus menyediakan dana lebih untuk mendapatkan tujuan tersebut. Begitu juga dengan tujuan mutu yang dihasilkan.
Dalam hal ini yang mengatur atau mengelola pembuatan sistem informasi dari awal hingga akhir ialah Proyek Manajer. Dimana proyek manajer inilah yang bertanggung jawab dan mengatur segala sesuatu tentang proyek yang dikerjakan. Seperti: mencari proyek, melakukan estimasi waktu dan biaya, memilih karyawan, dll.
Terdapat 4 dimensi pada pembuatan Sistem Informasi:
1. Manusia, ialah orang yang mengerjakan atau membuat sistem informasi. Mulai dari proyek manajer, hingga programmer.
2. Proses, tahap-tahap dimana proyek sistem informasi ini dikerjakan. Pada dimensi inilah dibutuhkan keterampilan seorang proyek manajer untuk mengatur segala sesuatunya agar sesuai dengan tujuan.
3. Produk, ialah hasil dari proyek yang dikerjakan. Dalam hal ini sistem informasi.
4. Teknologi, sesuatu yang terdapat pada produk. Hal ini dapat berkaitan dengan mutu atau kualitas dari sebuah proyek.
NAMA : AHMAD HIDAYAT NIM : 18100635
Manajemen Proyek Sistem informasi
Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi
Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tersebut.
Teknologi
untuk mencapai tujuan organisasi membutuhkan teknologi untuk membantu dalam pengolahan data menjadi suatu informasi.
SIM
Kedudukan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam pelaksanaan P2KP menempati posisi yang signifikan dan strategis mengingat fungsi utamanya yang akan mengelola seluruh data/informasi perkembangan maupun hasil-hasil pelaksanaan kegiatan P2KP di lapangan. Melalui SIM P2KP diharapkan akan menjadi sarana yang efektif untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan serta hasil kegiatan proyek P2KP secara keseluruhan. Pada akhirnya, akurasi data serta informasi yang dihasilkan dari SIM P2KP tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dan keputusan stakeholders P2KP dalam rangka perbaikan dan upaya penyempurnaan kinerja proyek P2KP. Tingkat validitas dan realibilitas SIM P2KP sangat bergantung kepada penerapan manajemen data di semua tingkatan pelaku, oleh karena itu untuk menjamin agar pengelolaan manajemen data di semua tingkatan termonitor dengan baik berikut disajikan hasil-hasil pengendalian manajemen data yang dilakukan oleh Tim SIM Pusinfo.
Greasoft Sebagai Perusahaan Pembangun Software Khusus Organisasi Nirlaba di Indonesia
Web ini banyak menyediakan fasilitas dan perangkat yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan pada organisasi nirlaba sejenis yayasan ataupun LSM (NGO)di Indonesia secara cepat dan mudah.
Fasilitas download hanya diperuntukkan untuk member yang telah dikategorikan menurut kebutuhannya.
Untuk mendownload PLAKON (Software Akuntansi khusus organisasi nirlaba, LSM (NGO) di Indonesia) terbaru silakan isi nama member dengan nama lembaga masing-masing untuk mendapatkan nomor registrasi download.
Kemudian dapatkan Software Accounting for NGO(LSM) di Indonesia. Gratis..!
“Untuk klien yang memakai SANGO (Software Accounting for Non Goverment Organization) kini software tersebut sudah kami tambah featurenya untuk mengikis segala problem keuangan yang anda hadapi dewasa ini, silakan kontak kami untuk kami kirimkan update SANGO terbaru. Semua ini kami berikan cuma-cuma sebagai wujud cinta kami kepada klien yang telah bekerjasama dengan baik dengan kami. Karena kami sadar beban anda sudah sangat berat dalam melayani kemajuan masyarakat Indonesia, maka kami senantiasa untuk selalu berusaha mempermudah dan mengurangi beban pekerjaan anda. “
Software Accounting for Non Goverment Organization Version 2.0 (SANGO 2.0)
Adalah aplikasi akuntansi yang dikhususkan untuk organisasi nirlaba di Indonesia. SANGO terus berkembang hingga sekarang.
Selain kemudahan dalam penggunaan kelebihan software ini adalah jurnal yang double entry tapi berperilaku single entry dengan kolom yang tetap memakai debet dan kredit juga akun yang dapat di blok sesuai sumber dananya. Dalam laporan yang tergolong proyek (Status Anggaran dan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana) dapat kita tampilkan berdasarkan jangka waktu proyek tersebut.
Laporan yang dihasilkan SANGO :
- Buku Kas
- Buku Bank
- Buku Besar
- Sub Buku Besar
- Posisi Keuangan Lembaga
- Posisi Keuangan Perdonor
- Aktivitas Lembaga
- Aktivitas Perdonor
- Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana (per periode proyek)
- Status Anggaran
- Neraca Saldo
- Cash Flow (bulanan, tahunan, perdonor)
Semua laporan ini dapat dipreview atau diexport kedalam Microsoft(R) Excel
Feature pengembangan pada SANGO 2.0 :
- Database Modulasi
- Multi data
- Otomatic Chart of Account (Coa Otomatis)
- Multi Bahasa
- Export import data
- Multi Currency
- Kemudahan dan fasilitas lainnya.
Komponen Pendukung Aplikasi :
- Greasoft Database Engine
- Greasoft virus protector
Greasoft Database Engine adalah komponen buatan Greasoft yang berfungsi sebagai tambahan kecepatan pada engine database standar. Greasoft juga mengamankan databasenya terhadap virus-virus yang menyerang database dengan bantuan Greasoft virus protector. Seiring perkembangan virus yang kian hari kian beragam proteksi terhadap virus akan diupdate jika ditemukan virus yang menyerang database tersebut dan program tidak mengenalinya.
Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah) Perencanaan Sistem Perencanaan sistem menyangkut estimasi sumberdaya (kebutuhan- kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem terdiri dari :
perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun) dan jangka panjang (periode sampai 5 tahun). Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem, departemen pengembangan sistem atau depertemen pengolahan data.
3.2.3. Proses Perencanaan Sistem
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan Mengidentifikasi proyek-proyek sistem Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu, umur ekonomis, peraturan yang berlaku) Menetukan prioritas proyek-proyek sistem Membuat laporan perencanaan sistem Meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Persiapan ini meliputi :
Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan) Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk dikembangkan. Tahapan yang dilakukan yaitu :
Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem Melakukan studi kelayakan Menilai kelayakan proyek sistem Membuat usulan proyek sistem Meminta persetujuan manajemen
• Manajemen Proyek Sistem Informasi
3.3. Perkiraan Proyek Sistem Informasi
Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang tepat dapat mengurangi keuntungan atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi dan usaha tidak dapat dihitung dengan tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal, lingkungan) yang mempengaruhinya.
Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan, digunakan pilihan sebagai berikut :
Memperkirakan waktu yang paling lama dari pengerjaan proyek Perkiraan berdasarkan pada proyek yang sama Menggunakan teknik dekomposis Menggunakan satu atau lebih model empiris Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian yang paling sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang diperlukan. Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :
1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas (kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas yang dikerjakan.
2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan. Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :
- Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas
- Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis
- Mudah menentukan waktu kendur
3. Penjadwalan proyek berbasis komputer
menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan. Contoh program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer Associates’ CA-Super Project.
Proses pengembangan sistem informasi (PL) dikembangkan oleh pelaku-pelaku
yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :
1. Manajer senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
2. Manajer proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
3. Praktisi, adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk sistem informasi (program aplikasi).
4. Pelanggan, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
5. Pengguna akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang dikaitkan dengan penggunaan produk
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak dalam Media Pembelajaran
Bukan sesuatu yang mustahil, kemungkinan besar terjadi juga di perangkat lunak media pembelajaran yang kita kembangkan. Jangan dilupakan bahwa media pembelajaran yang terdiri dari media presentasi pembelajaran (alat batu guru untuk mengajar) dan software pembelajaran mandiri (alat bantu siswa belajar mandiri) adalah juga suatu perangkat lunak. Baik tidaknya sebuah perangkat lunak, biasanya menunjukkan bagaimana kualitas perangkat lunak tersebut, hal ini sudah kita kupas tuntas di artikel tentang pengukuran perangkat lunak. Nah, media pembelajaran yang baik adalah yang memenuhi parameter-parameter berdasarkan disiplin ilmu rekayasa perangkat lunak, seperti pada contoh diatas (efisiensi, reliabilitas, usabilitas, dsb).
Bagaimanapun juga saya tetap bersandar ke standard pengukuran perangkat lunak (baik ISO standard maupun best practice) pada saat menyusun kriteria-kriteria penilaian..
2. Reliabilitas (Kehandalan)
Program dikatakan reliable atau handal bila program dapat berjalan dengan baik, tidak mudah hang, crash atau berhenti pada saat pengoperasian. Kehandalan program juga dinilai dari seberapa jauh dapat tetap berjalan meskipun terjadi kesalahan pada pengoperasian (error tolerance). Pengguna memerlukan feedback sesuai dengan kondisi system (termasuk berapa lama pengguna harus menunggu, dll).
3. Maintainabilitas (Dapat Dipelihara/Dikelola dengan Mudah)
“Good software is maintainable” (Reinhard Miller)
“It looks obvious until you try it” (IEEE Software)
“Programming is like poetry. It conveys a message, not only to the computer, but to those who modife and use your program” (Jonathan Bartlett)
Struktur program disusun dengan algoritma, alur penyajian, pengorganisasian, dan keterkaitan antar bagian sehingga mudah dalam modifikasi. Kode atau script tetap sederhana dan mudah dipahami meskipun menjalankan fungsi yang kompleks. Kode bersifat modular dengan dokumentasi pada tiap bagian yang memudahkan dalam modifikasi dan perubahan (maintenance). Sehingga siapa saja yang ingin merubah/memperbaiki/menambah fitur program dapat dengan mudah melakukannya. Selain penambahan fitur, hal yang sering dilakukan oleh programer adalah menemukan bug dalam programnya. Justru ada pernyataan bahwa membersihkan bug adalah 60% dari pekerjaan seorang programer.
4. Usabilitas (Mudah Digunakan dan Sederhana dalam Pengoperasiannya)
Konsistensi bentuk dan letak navigasi juga mempengaruhi kenyamanan pengguna ketika menghayati informasi yang tersirat dalam media pembelajaran. Dengan hanya melihat tampilan awal, pengguna dapat mengetahui kondisi program dan dapat menentukan aksi-aksi alternatif. Semua pilihan dan bahan tampak sehingga mudah dicari bilamana diperlukan tanpa mengganggu pengguna dengan informasi yang berlebihan. Pengguna juga dapat dengan sangat mudah menebak, memperkirakan bahkan menentukan relasi antara aksi dan hasil, antara kontrol-kontrol dan efek yang ditimbulkannya, antara status software dan apa yang tampak.
5. Ketepatan Pemilihan Jenis Aplikasi/Software/Tool untuk Pengembangan
Karya media pembelajaran dikembangkan dengan aplikasi dan perangkat yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengembang. Contohnya adalah untuk membuat desain grafis, tentu harus menggunakan perangkat lunak pengolah grafis, dan bukan perangkat lunak (aplikasi) yang diciptakan untuk mengolah kata. Contoh lain, untuk membuat presentasi, akan lebih mudah dikembangkan dengan perangkat lunak untuk membuat presentasi. Demikian juga tentang pemanfaatan tool yang tepat dan lebih mudah dalam pembuatan animasi, simulasi, test, dan fitur-fitur yang lain.
6. Kompatibilitas (Media Pembelajaran Dapat Diinstalasi/Dijalankan di Berbagai Hardware dan Software yang Ada)
Perkembangan software dan hardware sudah cukup banyak bervariasi, semakin tinggi spesifikasinya, semakin tinggi kecepatan prosesnya. Bila dulu kecepatan akses RAM paling tinggi 8 MB, saat ini kecepatannya berkali lipat hingga 1 GB, CD ROM yang dulu kecepatan bacanya paling tinggi 4X saat ini CD ROM sudah umum dan memiliki banyak fungsi dengan kapasitas kecepatan yang tinggi, seperti CD-RW dengan speed hingga 52X bahkan ada yang mampu membaca DVD, demikian juga dengan Software Aplikasi, bila dulu aplikasinya sederhana dan cukup panjang proses menjalankan berbagai aplikasi didalamnya, saat ini aplikasi sudah sangat indah dengan tampilan grafis yang baik dan animatif, dengan navigasi yang mudah dan cepat dalam proses menjalankan aplikasinya.
Belajar akan lebih baik, jika setiap orang bisa bekerja dimanapun tanpa ada hambatan spesifikasi komputer dan software yang dipersyaratkan untuk menjalankannya, oleh karenanya hasil karya yang baik kendaknya dapat dijalankan diberbagai kondisi hardware dan sofware yang beragam, artinya bisa dijalankan didalam spesifikasi komputer yang paling rendah sekalipun, bisa dijalankan dengan Operating System dengan platform apapun dan versi manapun, mulai dari yang awal hingga yang terbaru, dan software yang tidak dibatasi oleh versi keluaran baik versi awal maupun versi yang terbaru.
7. Pemaketan Program Media Pembelajaran Terpadu dan Mudah dalam Eksekusi
Media pembelajaran terpaket dengan baik. Proses instalasi berjalan secara otomatis dengan menggunakan Autorun. Dengan sekali install, program langsung dapat digunakan tanpa perlu melakukan instalasi lain satu persatu (plugin, dsb) atau proses rebooting komputer. Shorcut/icon secara otomatis muncul setelah proses instalasi dengan nama yang mudah diidentifikasi. Fitur untuk uninstall program disediakan untuk membantu pengguna apabila sudah tidak memerlukan program tersebut. Program dapat juga dikembangkan tanpa proses instalasi, artinya dengan satu klik semua berjalan dengan sendiri. Hal ini semakin memudahkan pengguna terutama untuk siswa-siswa yang kurang dalam mengenal komputer.
8. Dokumentasi Program Media Pembelajaran yang Lengkap
“Gimana nih cara instalasinya? Kok nggak panduannya?”
Pertanyaan ini muncul ketika media pembelajaran yang telah kita buat ternyata tidak dilengkapi dengan dokumentasi tentang cara instalasi dan cara penggunaan. Definisi rekayasa perangkat lunak menurut Ian Sommerville adalah:
“Program komputer dan dokumentasi yang berhubungan”
Jadi tidak boleh dilupakan bahwa sebutan perangkat lunak itu tidak hanya untuk program komputer, tetapi juga termasuk dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan yang diperlukan untuk membuat program beroperasi dengan benar. Dengan definisi ini otomatis keluaran (output) produksi perangkat lunak disamping program komputer juga dokumentasi lengkap berhubungan dengannya. Ini yang kadang kurang dipahami oleh pengembang, sehingga menganggap cukup memberikan program yang jalan (running program) ke pengguna.
Dokumentasi media pembelajaran yang dibuat harus meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program). Dokumentasi, selain berorientasi ke kemudahan pengguna dengan adanya help, readme, panduan penggunaan, dsb, juga berorientasi pada pengembang yang diimplikasikan pada lengkapnya dokumentasi dan penjelasan pada kode program sehingga memudahkan dalam modifikasi.
9. Reusabilitas (Sebagian atau Seluruh Program Media Pembelajaran dapat Dimanfaatkan Kembali untuk Mengembangkan Media Pembelajaran Lain)
Eric S. Raymond, seorang tokoh programmer opensource mengatakan “Good programmers know what to write. Great ones know what to rewrite and reuse”. Setelah level membuat terlewati, seorang pengembang harus meningkatkan kemampuan diri untuk tidak hanya berorientasi membuat, tapi juga berorientasi ke bagaimana fitur dan fungsi program kita supaya dapat digunakan lagi di program lain dengan mudah. Bagaimana kita mendesain sebuah source code (kode sumber), icon, logo, tombol dan sebagainya sehingga dengan mudah dapat digunakan kembali (reuse) pada program media pembelajaran lain, itulah arti dari reusabilitas.
Template menu, icon, logo, tombol, dsb yang telah dibuat dapat dengan mudah digunakan untuk program lain. Library (DLL, API, dsb) juga dikemas dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh program lain. Program tersusun secara modular, hal ini mempermudah penggunaan kembali (reusabilitas).
Konsep Manajemen Proyek
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan manajement manusia ( a people management capability maturity model / PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
Nama: Achmad Dhiya Uddin Nim: 18100401
MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI
Pendahuluan
Proyek adalah suatu aktivitas yang menghasilkan sebuah produk baik jasa maupun barang, dari pengertian tersebut maka sangat diperlukan suatu ilmu yang digunakan untuk mengelola proyek tersebut, jadi Manajemen Proyek adalah suatu aktivitas keahlian dan metode untuk memanfaatkan sumber daya (resources) untuk mengelola sebuah proyek sehingga mencapai tujuan pada semua pihak yang berkepentingan terhadap proyek tersebut.
Proyek Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yaitu menyajikan data yang telah diolah menjadi suatu informasi yang dapat digunakan sebagai media pengambilan keputusan bagi pihak yang membutuhkan demi tercapainya harapan/ target pengguna sistem tersebut.
Manajemen Proyek Sistem Informasi adalah suatu cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan sebuah proyek sistem informasi, Dalam hal ini Manajemen Proyek Sistem Informasi menekankan terhadap tiga hal yaitu : manusia, masalah dan proses. Faktor manusia disebut sebut adalah faktor yang sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek, pentingnya faktor tersebut dapat dinyatakan dalam people management capability maturity model / PM-CMM (model kematangan kemampuan manajemen manusia) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan, menerima, memilih, kegiatan manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim (Zifan, 2007:1).
Struktur Manajemen Proyek
Seperti yang ditulis sebelumnya bahwa manajemen proyek sistem informasi menekankan pada tiga hal faktor yang paling penting yaitu manusia(People), masalah(Problem) dan proses(Process), berikut akan saya uraikan untuk setiap faktor-faktor tersebut.
1. People
Hal ini adalah faktor yang paling riskan dalam pengembangan suatu perangkat lunak, apa bila tiap-tiap unsur yang ada dibawah ini melakukan tugasnya dengan baik maka semakin baik dan cepat selesai proses pembangunan proyek tersebut, sebagai berikut :
1. Pemain
2. Pimpinan Tim
3. Tim Perangkat Lunak
4. Organiser Tim
5. Koodinasi dan Komunikasi
2. Problem
Manajemen Proyek selalu melakukan analisa kebutuhan terhadap perangkat lunak hal ini menghabiskan waktu yang tidak sedikit karena mengingat kebutuhan yang berubah-ubah sehingga kita harus memetakan masalah proyek secara rinci.
3. Process
1. Fase Definisi
2. Fase Pengembangan
3. Fase Maintenance :
a) Koreksi
b) Adaptasi
c) Perkembangan
d) Pencegahan
Proses Manajemen Proyek SI
1. Pendefinisian (Defining)
Pada bagian ini dilakukan pendefinisian sasaran, tujuan, dan faktor kesuksesan dari proyek yang merupakan komitmen dari semua pihak yang berkepentingan. Pendefinisianya meliputi nama proyek, deskripsi secara jelas tentang proyek tersebut, tujuan yang ditulis beserta estimasi waktu dan biaya yang dipikirkan secara matang.
2. Perencanaan (Planning)
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokan dalam tiga proses yang utama berdasarkan posting (Wasi, 2007:1) sebagai berikut:
1. Merencanakan proyek-proyek sistem :
· Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
· Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
· Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
· Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
· Menentukan prioritas proyek sistem
· Membuat laporan perencanaan sistem
· Meminta persetujuan manajer
2. Mempersiapkan proyek yang akan dikembangkan :
· Menunjuk team analis
· Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek sistem yang dikembangkan melakukan studi untuk mencari alternatif terbaik yang layak untuk dikembangkan :
· Mengidentifikasikan ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
· Melakukan studi kelayakan (Feasibility Study)
· Membuat usulan proyek sistem
· Meminta persetujuan manajer
3. Pelaksanaan (Implementation)
Pelaksanaan proyek merupakan implementasi dari project planning yaitu dengan cara melakukan kordinasi antar anggota (tim) dengan resources yang lain untuk mengerjakan proyek agar dihasilkanya sebuah produk.
Proses pengembangan sistem informasi (PL) dikembangkan oleh elemen elemen yang dapat dikategorikan sebagai berikut :
· Senior Manager, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
· Project Manager (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
· Practitioners, adalah orang-orang berkemampuan teknis yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk sistem informasi (program aplikasi), misal; Programmer, System Analyst.
· Customer, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
· End User, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang dikaitkan dengan penggunaan produk.
1. Pengendalian (Control)
Pemantauan terhadap aktivitas perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan/ menyimpang dari yang telah direncanakan, manajer mengawasi setiap pihak yang berhubungan dengan proyek tersebut lalu melakukan koreksi jika diperlukan.
2. Penyerahan Dan Persetujuan
Dalam proses ini adalah proses terakhir / penyelesaian yang berupa persetujuan antar pengembang (Developer) dengan pemberi proyek secara formal untuk menunjukan bahwa proyek telah selesai dan dibuat sesuai dengan kesepakatan di depan.
WBS (Work Breakdown Structure) & Gantt Chart
WBS adalah pemecahan / pembagian pekerjaan kedalam bagian yang lebih kecil untuk dapat mengidentifikasi tugas-tugas dengan lebih spesifik dalam proses pembangunan tersebut. Berikut contoh dari WBS yang dikutip dari (http://holichaxor.com/education):
· Persiapan Project (100%)
1. Menugaskan project manager.
2. Menentukan stakeholder.
3. Menyiapkan business case.
4. Menyiapkan project charter.
5. Menentukan batasan proyek
· Perencanaan (100%)
1. Menyiapkan Team Project
2. Menyiapkan kontrak untuk Team Project
3. Menyiapkan jadwal dan batasan biaya proyek
4. Mengidentifikasi, mendiskusikan dan memprioritaskan resiko
· Pelaksanaan (60%)
1. Mempelajari semua dokumen keluaran dan masukan yang ada.
2. Mempelajari semua proses penjualan yang terjadi
3. Mewawancarai semua karyawan yang terlibat proses penjualan
4. Merancang Basisdata, Proses dan User Interface
5. Mempresentasikan Proses dan User Interface
6. Pengkodean (Programming) dan Testing Program
7. Merancang skema dan pemasangan jaringan intranet
8. Implementasi Program
· Kontrol (10%)
1. Mengontrol pembuatan program
2. Mengontrol program yang ditest
3. Mengontrol skema jaringan intranet
4. Mengontrol peng-implementasian program
· Penutup (0%)
1. Menyiapkan laporan final project
2. Menyiapkan presentasi final project
Nama: Angga bayu pradana Nim: 18100660
Pengertian serta contoh manajemen proyek & resiko
Pengertian manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu ilmiah dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakanbahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.
Pengertian proyek
Sebuah proyek merupakan suatu usaha atau aktifitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sebuah proyek juga dapat diartikan sebagai upaya atau aktifitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggarandana serta sumber daya yang tersedia yang harus diselesaikandalam jangka waktu tertentu. Proyek selalu melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Senantiasa dibutuhkan pemberdayaan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Aktifitas atau kegiatan pada proyek merupakan sebuah mata rantai, yang dimulai sejak dituangkannya ide, direncanakan kemudian dilaksanakan, sampai benar benar memberikan hasil yang sesuai dengan perencanaannya semula. Proyek merupakan aktifitas yang bersifat temporer. Selalu ada pembatasan dalam perlaksanaannya juga dalam skala tertentu.
Jadi dapat kita simpulkandari masing-masing pengertian manajemen dan proyek. Apabila digabungkan, Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentudengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok utnuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan yang berkelanjutan.
Apakan Manajemen Proyek itu? Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, tools and techniques pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi. Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu: initiating process, planning process, executing process, controlling process dan closing process.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
· Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar benar baru belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
· Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
· Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
· Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus disediakan. Hal ini disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
· Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal ini dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
· Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk melalui proyek-proyek tertentu.
Nama : MASYKUR LUTHFI Nim : 18101019
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen sebuah proyek harus di pandang sebagai sebuah pekerjaan sekali waktu. Sedangkan kata “proyek”bermakna sebuah pekerjaan yang sangat besar kemungkinannya tidak terulang pada waktu jangka tertentu di masa depan. Sesuatu kesalahan akan sangat mahal, sehingga sangat di inginkan untuk melaksanakan tahap demi tahap pekerjaan itu tanpa kesalahan. Ini sangat kontras dengan manajemen produksi dimana anda punya banyak kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan seperti rancangan, segi-segi operasi produksi, pada waktu produksi berikutnya. Artinya manajemen produksi bersifat refetitif (berulang), sedangkan manajemen proyek adalah sekali saja, khusus untuk suatu proyek.
Manajemen proyek juga berarti kegiatan melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu organisasi dan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain. Contoh-contoh manajemen proyek diantaranya membangun sebuah stadion sepak bola, mengelola penelitian berskala besar maupun kecil, atau berjuang mendapatkan ijazah diploma tiga, semua proyek di atas punya beberapa kemiripan. Masing-masing terdiri atas banyak tugas atau kegiatan, yang jumlah aktivitas/ kegiatan ini tergantung seberapa rinci kita ingi mengurai proyek tersebut. Aktivitas-aktivitas sebuah proyek memiliki hubungan berantai dan berurut satu sama lain. Artinya aktivitas tertentu tidak bisa dimulai sampai yang lainnya selesai. Setiap aktivitasnya punya lama waktu. Kadang-kadang anda dapat begitu yakin tentang lama suatu aktivitas yang waktunya sangat sulit ditaksir. Akhirnya aktivitas-aktivitas di dalam suatu proyek harus di jadwal sedemikian rupa sehingga selesai dengan selmat dan sukses.
Jaringan perencanaa proyek
Banyak metode telah dikembangkan untuk manajemen proyek, diantaranya adalah Grantt Chart. Hanya saja Grantt Chart tidak cocok untuk proyek besar yang aktivitasnya banyak. Maka untuk mengatasinya orang mengembangkanCritical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang paling popular diantara berbagai teknik lainnya.
CPM dan PERT memiliki beberapa kemiripan. Mereka memperlihatkan lama suatu aktivitas dan saat-saat mulai paling dini, sebagaimana halnya Gantt Charth. Sebagai tambahan, mereka dengan jelas memperlihatkan kesaling berurutan antara aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang paling kritis terhadap waktu penyelesaian. Modifikasi aktivitas dan penyesuaian-penyesuaian jadwal relative mudah dilakukan, apalagi dengan tersedianya computer.
Tentu saja, CPM dan PERT lebih makan waktu dari pada Gantt Chart, sehingga lebih mahal. Tetapi dengan skala proyek yang lebih besar, CPM dan PERT akan lebih murah dan cocok, dari pada Gantt Chart. Pilihlah terhadap masalah ini tergantung pada faktor urutan dan kerumitan suatu proyek serta software komputer yang tersedia.
PERT dikembangkan secara terpisah dari CPM pada masa yang bersamaan. Ia menggunakan jaringan aktivitas. Perbedaan dasar dari CPM adalah dalam cara lama waktu aktivitas, sedangkan PERT memerlukan tiga taksiran untuk satu lama aktivitas, yaitu waktu yang paling mungkin, waktu minimum dan maksimum.
PERT sering digunakan pada proyek-proyek yang sangat tidak pasti waktu setiap aktivitasnya, PERT menuntut penggunanya untuk mengasumsikan ketidakpastiaan lama waktu.
Untuk analisis proyek menggunakan CPM dan PERT, harus diasumsikan 3 sifat proyek berikut :
1. Proyek terdiri atas aktivitas-aktivitas yang terdefinisi dengan jelas.
2. Setiap aktivitas bisa dimulai dan diakhiri tanpa tercampur dengan aktivitas lain.
3. Setiap aktivitas terkait dengan urutan pelaksanaa satu sama lain.
PENTINGNYA MANAJEMEN POYEK
Manajemen Poyek tidak lagi menjadi manajemen yang diperlukan secara khusus. Dengan cepat cara standar untuk melakukan bisnis. Lihat bagian “tinjauan singkat dari praktik: manajemen tempat kerja”, semakin banyak usaha perusahaan yang digarap sebagai proyek. Kepentingan proyek dimasa mendatang akan semakin memberikan kontribusi bagi arah strategis perusahaan.
Para pemimpin menyatakan bisnis dan pakar menyatakan bahwa Manajemen Poyek adalah gelombang masa depan.Manajemen Poyek menyediakan sekumpulan piranti yang berdaya guna yang meningkatkan kemampuan individu untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengolah berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik dan organisasi.Tetapi, Manajemen Poyek lebih dari sekumpulan piranti. Manajemen Poyek adalah gaya manajemen yang berorientasi pada hasil yang memempatkan nilai tinggi pada pembangunan hubungan kolaboratif diantara berbagai karakter yang berbeda. Peluang yang menerik dan menantang menunggu orang-orang yang terampil/ ahli dalam Manajemen Poyek.
Pendekatan proyek telah lama menjadi gaya (style) untuk melakukan bisnis didalam industri konstruksi dalam kontrak-kontrak yang dilakukan oleh Departemen pertahanan AS, Hollywood, dan banyak perusahaan konsultan ternama. Sekarang Manajemen Poyek meluas kesemua jenis pekerjaan. Saat ini, tim proyek mengerjakan semua hal mulai dari perluasaan pelabuhan, rekonstrukturisasi rumah sakit, sampai upgrade system informasi. Pembuat mobil “Big Three” mengandalkan kemampuan mereka untuk menangkap kembali pangsa pasar mobil dengan menggunakan tim Manajemen Poyek, yang dengan cepat mengembangkan mobil-mobil baru yang menggabungkan teknologi otomotif canggih. Dampak Manajemen Poyek paling ketara yaitu di bidang otomotif.
Teknologi informasi,dimana pahlawan-pahlawan baru dilantai pabrik adalah para professional muda. Mereka inilah yang Bekerja keras memimpin aliran produk perangkat keras dan perangkat lunak.
Manajemen Poyek tidak terbatas pada sector swasta. Manajemen Poyek juga menjadi kendaraan untuk melakukan banyak pekerjaan dan memecahkan berbagai masalah social. Usaha keras seperti memberikan bantuan darurat pada wilayah yang mengalami bencana.
Indicator terbaik dari pertumbuhan dan minat terhadap manajemen proyek dapat dilihat dalam Ekspansi project Management (PMI) yang berlangsung cepat. PMI juga sebuah organisasi professional bagi para spesialis manajemen proyek. Antara tahun 1993 sampai 1997, anggota PMI meningkat menjadi lebih dari 24.000 orang. Kini anggotanya lebih dari 139.000 dengan para anggota tersebar di 125 negara. Sejak proyek merambah banyak industri, PMI membentuk Specific Interest Group (SIG) sehinggaorang-orang di industri yang berbeda-beda dapat bertukar pikiran mengenai pengelolaan proyek di bidang informasi dan telekomunikasi.
Pertumbuhan Manajemen Poyek juga dapat dilihat diruang kuliah. Sepuluh tahun lalu banyak universitas ternama menawarkan satu atau dua kelas dijurusan manajemen priyek, terutama bagi para insinyur. Sekarang, banyak universitas menawarkan banyak kelas jurusan Manajemen Poyek dengan kelompok inti adalah para insinyur ditambah mahasiswa bisnis jurusan pemasaran, system informasi manajemen (SIM), dan keuangan, juga mahasiswa dari disiplin lain seperti ilmu kelautan, ilmu kesehatan, ilmu komputer, dan seni. Mahasiswa ini merasa bahwa pengenalan mereka terhadap Manajemen Poyek membantu mereka memiliki keunggulan berbeda [dibandig pelamar kerja lainnya] ketika mereka melamar pekerjaan. Semakin banyak perusahaan yang mencari lulusan sarjana yang punya keterampilan Manajemen Poyek. Titik awal yang masuk akal untuk mengembangkan keterampilan tersebut adalah dengan memahami keunikan sebuah proyek dan keunikan Manajemen Poyek.