MANAJEMEN PROYEK
Manajemen sebuah proyek harus di pandang sebagai sebuah pekerjaan sekali waktu. Sedangkan kata “proyek”bermakna sebuah pekerjaan yang sangat besar kemungkinannya tidak terulang pada waktu jangka tertentu di masa depan. Sesuatu kesalahan akan sangat mahal, sehingga sangat di inginkan untuk melaksanakan tahap demi tahap pekerjaan itu tanpa kesalahan. Ini sangat kontras dengan manajemen produksi dimana anda punya banyak kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan seperti rancangan, segi-segi operasi produksi, pada waktu produksi berikutnya. Artinya manajemen produksi bersifat refetitif (berulang), sedangkan manajemen proyek adalah sekali saja, khusus untuk suatu proyek.
Manajemen proyek juga berarti kegiatan melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu organisasi dan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain. Contoh-contoh manajemen proyek diantaranya membangun sebuah stadion sepak bola, mengelola penelitian berskala besar maupun kecil, atau berjuang mendapatkan ijazah diploma tiga, semua proyek di atas punya beberapa kemiripan. Masing-masing terdiri atas banyak tugas atau kegiatan, yang jumlah aktivitas/ kegiatan ini tergantung seberapa rinci kita ingi mengurai proyek tersebut. Aktivitas-aktivitas sebuah proyek memiliki hubungan berantai dan berurut satu sama lain. Artinya aktivitas tertentu tidak bisa dimulai sampai yang lainnya selesai. Setiap aktivitasnya punya lama waktu. Kadang-kadang anda dapat begitu yakin tentang lama suatu aktivitas yang waktunya sangat sulit ditaksir. Akhirnya aktivitas-aktivitas di dalam suatu proyek harus di jadwal sedemikian rupa sehingga selesai dengan selmat dan sukses.
Jaringan perencanaa proyek
Banyak metode telah dikembangkan untuk manajemen proyek, diantaranya adalah Grantt Chart. Hanya saja Grantt Chart tidak cocok untuk proyek besar yang aktivitasnya banyak. Maka untuk mengatasinya orang mengembangkanCritical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang paling popular diantara berbagai teknik lainnya.
CPM dan PERT memiliki beberapa kemiripan. Mereka memperlihatkan lama suatu aktivitas dan saat-saat mulai paling dini, sebagaimana halnya Gantt Charth. Sebagai tambahan, mereka dengan jelas memperlihatkan kesaling berurutan antara aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang paling kritis terhadap waktu penyelesaian. Modifikasi aktivitas dan penyesuaian-penyesuaian jadwal relative mudah dilakukan, apalagi dengan tersedianya computer.
Tentu saja, CPM dan PERT lebih makan waktu dari pada Gantt Chart, sehingga lebih mahal. Tetapi dengan skala proyek yang lebih besar, CPM dan PERT akan lebih murah dan cocok, dari pada Gantt Chart. Pilihlah terhadap masalah ini tergantung pada faktor urutan dan kerumitan suatu proyek serta software komputer yang tersedia.
PERT dikembangkan secara terpisah dari CPM pada masa yang bersamaan. Ia menggunakan jaringan aktivitas. Perbedaan dasar dari CPM adalah dalam cara lama waktu aktivitas, sedangkan PERT memerlukan tiga taksiran untuk satu lama aktivitas, yaitu waktu yang paling mungkin, waktu minimum dan maksimum.
PERT sering digunakan pada proyek-proyek yang sangat tidak pasti waktu setiap aktivitasnya, PERT menuntut penggunanya untuk mengasumsikan ketidakpastiaan lama waktu.
Untuk analisis proyek menggunakan CPM dan PERT, harus diasumsikan 3 sifat proyek berikut :
1. Proyek terdiri atas aktivitas-aktivitas yang terdefinisi dengan jelas.
2. Setiap aktivitas bisa dimulai dan diakhiri tanpa tercampur dengan aktivitas lain.
3. Setiap aktivitas terkait dengan urutan pelaksanaa satu sama lain.
PENTINGNYA MANAJEMEN POYEK
Manajemen Poyek tidak lagi menjadi manajemen yang diperlukan secara khusus. Dengan cepat cara standar untuk melakukan bisnis. Lihat bagian “tinjauan singkat dari praktik: manajemen tempat kerja”, semakin banyak usaha perusahaan yang digarap sebagai proyek. Kepentingan proyek dimasa mendatang akan semakin memberikan kontribusi bagi arah strategis perusahaan.
Para pemimpin menyatakan bisnis dan pakar menyatakan bahwa Manajemen Poyek adalah gelombang masa depan.Manajemen Poyek menyediakan sekumpulan piranti yang berdaya guna yang meningkatkan kemampuan individu untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengolah berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik dan organisasi.Tetapi, Manajemen Poyek lebih dari sekumpulan piranti. Manajemen Poyek adalah gaya manajemen yang berorientasi pada hasil yang memempatkan nilai tinggi pada pembangunan hubungan kolaboratif diantara berbagai karakter yang berbeda. Peluang yang menerik dan menantang menunggu orang-orang yang terampil/ ahli dalam Manajemen Poyek.
Pendekatan proyek telah lama menjadi gaya (style) untuk melakukan bisnis didalam industri konstruksi dalam kontrak-kontrak yang dilakukan oleh Departemen pertahanan AS, Hollywood, dan banyak perusahaan konsultan ternama. Sekarang Manajemen Poyek meluas kesemua jenis pekerjaan. Saat ini, tim proyek mengerjakan semua hal mulai dari perluasaan pelabuhan, rekonstrukturisasi rumah sakit, sampai upgrade system informasi. Pembuat mobil “Big Three” mengandalkan kemampuan mereka untuk menangkap kembali pangsa pasar mobil dengan menggunakan tim Manajemen Poyek, yang dengan cepat mengembangkan mobil-mobil baru yang menggabungkan teknologi otomotif canggih. Dampak Manajemen Poyek paling ketara yaitu di bidang otomotif.
Teknologi informasi,dimana pahlawan-pahlawan baru dilantai pabrik adalah para professional muda. Mereka inilah yang Bekerja keras memimpin aliran produk perangkat keras dan perangkat lunak.
Manajemen Poyek tidak terbatas pada sector swasta. Manajemen Poyek juga menjadi kendaraan untuk melakukan banyak pekerjaan dan memecahkan berbagai masalah social. Usaha keras seperti memberikan bantuan darurat pada wilayah yang mengalami bencana.
Indicator terbaik dari pertumbuhan dan minat terhadap manajemen proyek dapat dilihat dalam Ekspansi project Management (PMI) yang berlangsung cepat. PMI juga sebuah organisasi professional bagi para spesialis manajemen proyek. Antara tahun 1993 sampai 1997, anggota PMI meningkat menjadi lebih dari 24.000 orang. Kini anggotanya lebih dari 139.000 dengan para anggota tersebar di 125 negara. Sejak proyek merambah banyak industri, PMI membentuk Specific Interest Group (SIG) sehinggaorang-orang di industri yang berbeda-beda dapat bertukar pikiran mengenai pengelolaan proyek di bidang informasi dan telekomunikasi.
Pertumbuhan Manajemen Poyek juga dapat dilihat diruang kuliah. Sepuluh tahun lalu banyak universitas ternama menawarkan satu atau dua kelas dijurusan manajemen priyek, terutama bagi para insinyur. Sekarang, banyak universitas menawarkan banyak kelas jurusan Manajemen Poyek dengan kelompok inti adalah para insinyur ditambah mahasiswa bisnis jurusan pemasaran, system informasi manajemen (SIM), dan keuangan, juga mahasiswa dari disiplin lain seperti ilmu kelautan, ilmu kesehatan, ilmu komputer, dan seni. Mahasiswa ini merasa bahwa pengenalan mereka terhadap Manajemen Poyek membantu mereka memiliki keunggulan berbeda [dibandig pelamar kerja lainnya] ketika mereka melamar pekerjaan. Semakin banyak perusahaan yang mencari lulusan sarjana yang punya keterampilan Manajemen Poyek. Titik awal yang masuk akal untuk mengembangkan keterampilan tersebut adalah dengan memahami keunikan sebuah proyek dan keunikan Manajemen Poyek.
No comments:
Post a Comment